Jumat, 24 Juli 2015

Sudahkah Genba yang Kita Lakukan Efektif...???

Genba...??? mungkin istilah ini sudah sering kita dengar apalagi kalau kita bekerja di perusahaan Jepang. Seperti yang sudah kita ketahui, genba merupakan sebuah konsep yang membutuhkan perhatian manajemen dimana manajemen turun langsung ke “lapangan” untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Dengan melakukan genba atau berkunjung langsung ke tempat dimana sesungguhnya proses kerja terjadi, hal tersebut dapat memberikan manajemen kesempatan untuk mencari tahu topik atau masalah yang terkait dengan seberapa efektif fasilitas (pabrik atau kantor)  dari perspektif “lapangan” atau shop floor.
Proses genba akan memberikan hasil yang berbeda dari metrik harian yang biasa kita gunakan. Menurut Bill Kirkpatrick Senior Lean Expert dan Life Cycle Engineering, sebelum menindaklanjuti hasil yang kita dapatkan dari proses genba, ada empat hal yang harus disiapkan sebelum  melakukan Genba.
1. Tentukan tema atau topik Genba yang akan kita lakukan. Namun, hindari untuk membuat pertanyaan. Tema dari Gemba yang kita lakukan bisa berdasarkan kinerja (baik atau kurang) atau karena adanya keluhan/pujian dari pelanggan. Melakukan Genba dan menjalin diskusi dengan orang-orang akan membuat kita mendapatkan perspektif baru atau secara eksplisit menyampaikan sebuah pesan kuat: bahwa organisasi cukup peduli untuk menghabiskan waktu belajar dari orang-orang yang ada di dalam organisasi.
2. Jika perusahaan kita adalah sebuah lantai pabrik yang cukup besar, akan lebih baik jika kita menentukan rute yang akan dilewati dalam proses Genba. Hal ini bertujuan agar kita tidak

Sabtu, 27 Desember 2014

Pentingnya Inovasi Berkelanjutan Dalam Produksi

Seiring dengan perkembangan industri modern, Lean manufacturing telah banyak membantu perusahaan-perusahaan manufaktur yang tak terhitung jumlahnya baik berskala kecil maupun besar dalam hal penghematan waktu , mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi . 

Pelaksanaan Lean dan perbaikan terus-menerus (continuous improvement) telah merubah sektor manufaktur, namun  dengan pengenalan inovasi dapat merubah hasil yang baik tersebut menjadi sangat baik. 

Sebagai salah satu perusahaan penghasil pesawat terbang terbaik di dunia, selain mengutamakan inovasi, Boeing juga menjadikan inovasi sebagai suatu budaya dalam perusahaannya dan hasilnya sangat mengejutkan. Pada tahun 1998 perusahaan ini membutuhkan 71 hari untuk merakit sebanyak 777 pesawat, tetapi kondisi sekarang sungguh jauh berbeda, dengan jumlah produksi yang sama mereka hanya membutuhkan 37 hari untuk menyelesaikannya. Dengan memperkenalkan budaya inovasi sebagai "Akar" dalam perusahaan, raksasa kedirgantaraan ini juga berhasil memangkas waktu untuk perakitan yang luar biasa yaitu sebanyak 9 (sembilan) hari dari 20 hari menjadi 11 hari.

Senin, 11 Agustus 2014

Informasi Efektif Dengan One Poin Lesson

Disetiap perusahaan / organisasi tentunya memiliki metode / prosedur / standar / aturan yang dijadikan acuan dalam bekerja, namun kadang kala tidak semua permasalahan atau proses kerja ada standarnya. sehingga seringkali muncul masalah-masalah sepele diluar kendali kita. Jika hal ini dibiarkan maka bisa menimbulkan masalah baru ataupun pemborosan bagi perusahaan. Untuk menghindari hal tersebut diperlukan pembakuan / standarisasi sederhana yang dikenal dengan One Point Lesson.

Setiap karyawan di dalam organisasi dapat berkontribusi dalam membuat OPL. Penerapan OPL ini akan menunjang penerapan program seperti Lean Management, Just In Time (JIT), Total Quality Management (TQM), Total Productive Maintenance (TPM).

One Point Lesson (OPL) adalah dokumen yang menjelaskan secara visual dan singkat dalam satu poin. Adapun tujuan OPL adalah sbb :
  1. Mempertajam pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaan dan ketrampilan dengan mengkomunikasikan informasi mengenai suatu masalah spesifik dan improvement.
  2. Mudah dalam berbagi informasi penting secara tepat pada saat diperlukan.
  3. Meningkatkan kinerja kelompok.

Kamis, 07 Agustus 2014

Perbedaan QA Dept Dengan QC Dept


Kualitas sangat penting, apapun yang menjadi bisnis Anda. Dalam kualitas, ada 2 (dua ) istilah yang selalu dikaitkan dengan kualitas itu sendiri yaitu : Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC). Keduanya berkualitas, tetapi memiliki misi dan peran yang berbeda. Jadi mengapa QA dengan QC berbeda...???

Beberapa tokoh mendefinisikan Quality, yaitu:
- Juran     : fitness to use, kecocokan penggunaan produk
- Crosby   : conformance to requirement, sesuai dengan yang dipersyaratkan
- Deming  : kesesuaian dengan market demand
- Feigenbaum            : total customer satisfaction
- Garvin & Davis  : suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia, proses, environment yang memenuhi atau melebihi harapan customer.

Banyak perusahaan yang memakai Quality Assurance (QA) dan Quality Control ( QC) dalam satu Divisi, jadi QA itu ya QC. Quality Assurance dianggap Quality Control, meskipun kalau dilihat dari pengertiannya jelas berbeda,tapi dalam faktanya QA adalah QC, jadi jarang ada Divisi Quality Assurance dipisah dengan Divisi Quality Control, karena sebenarnya acuan keduanya pada kualitas mutu, termasuk reliabilitinya.

Senin, 04 Agustus 2014

Heat Treatment Annealing


Yang dimaksud dengan Annealing adalah sebuah proses perlakuan panas yang digunakan untuk meniadakan pengaruh dari cold work, dan juga berfungsi untuk membuat material menjadi lebih lunak dan meningkatkan ductility. Secara umum, proses annealing dibagi menjadi 3 tahap, antara lain.
1. Pemanasan ( peningkatan temperatur ) hingga temperatur yang diinginkan
2. Penahanan pada temperatur tersebut (Holding Process)
3. Pendinginan ( Penurunan temperatur ) biasanya menuju temperatur ruang.

Pada baja, annealing juga bertujuan untuk memperbaiki sifat mekanis dan juga menstabilkan dimensi. Ada banyak jenis – jenis  annealing yang mempunyai tujuan yang berbeda – beda sesuai dengan hasil yang diinginkan. Dibawah ini adalah jenis – jenis annealing :

  • Normalizing : Merupakan proses perlakuan panas yang menghasilkan perlite halus, pendinginannya dengan menggunakan media udara, lebih keras dan kuat dari hasil anneal. Secara teknis prosesnya hampir sama dengan annealing, yakni biasanya dilakukan dengan memanaskan logam sampai keatas temperature kritis (untuk baja hypoeutectoid , 50 Derajat Celcius diatas garis A3 sedang untuk baja hypereutectoid 50 Derajat Celcius diatas garis Acm). Kemudian dilanjutkan dengan pendinginan pada udara. Pendinginan ini lebih cepat daripada pendinginan pada annealing.

Rabu, 26 Juni 2013

Mengenal Oil Seal

Pengertian sederhana dari oil seal adalah komponen pada suatu mesin yang berfungsi menyekat pelumas. Pelumas digunakan pada tempat-tempat dimana terjadi gesekan pada bagian mesin untuk memastikan pergerakkannya menjadi halus dan umurnya menjadi panjang, dan oil seal digunakan untuk mencegah terjadinya kebocoran pelumas yang lewat melalui “bearing clearance” pada bagian yang bergerak tersebut.

Lebih lanjut dalam hubungannya dengan tehnik mesin, oil seal selain dipakai untuk mencegah kebocoran pelumas, juga dapat dipakai untuk mencegah kebocoran air (water), chemical, juga baik untuk mencegah debu atau kotoran masuk kedalam mesin. Oil seal dapat digunakan untuk melakukan fungsi tersebut sekaligus.

O-ring, lip packing, gland, dan mekanikal seal lainnya fungsinya sama seperti oil sealseperti ditunjukan pada gambar dibawah ini. Oil seal sebagian besar sering dipakai untuk aplikasi shaft yang berputar.
Berikut ini adalah diagram pengelompokkan seal menurut NOK corporation.

Minggu, 28 Oktober 2012

Mengenal Alat Ukur Dan Fungsinya

Alat ukur merupakan salah satu alat bantu untuk mengukur suatu benda atau produk untuk mengetahui karakteristik dari suatu benda tersebut misalkan dimensional suatu benda tersebut, kerataan dari suatu benda tersebut, ketegaklurusan dari suatu benda tersebut, kelurusan dari benda tersebut dll. 

Ciri-ciri dari alat ukur yang baik adalah memiliki kemampuan ulang yang ketat, kepekaan yang tinggi, histerisis yang kecil dan linieritas yang memadai.

Berdasarkan metode pengukuran maka dikenal lima macam alat ukur, yaitu :

  1. Alat ukur langsung adalah alat ukur yang mempunyai skala ukur yang sudah dikalibrasi. Hasil pengukuran bisa langsung dibaca pada alat ukur tersebut.
  2. Alat ukur pembanding adalah alat ukur yang mempunyai skala ukur yang sudah dikalibrasi. Alat ini hanya dipakai sebagai pembacaan besarnya selisih suatu dimensi terhadap ukuran standard.
  3. Alat ukur standard adalah alat ukur yang mampu memberikan atau menunjukkan suatu harga ukuran tertentu. Digunakan bersama alat ukur pembanding untuk menentukan dimensi suatu obyek ukur.
  4. Alat ukur batas adalah alat ukur yang mampu menunjukkan apakah suatu dimensi terletak didalam atau diluar dimensi.
  5.  Alat ukur bantu bukan merupakan alat ukur dalam arti yang sesungguhnya karena peranannya penting dalam pengukuran.