Senin, 11 Agustus 2014

Informasi Efektif Dengan One Poin Lesson

Disetiap perusahaan / organisasi tentunya memiliki metode / prosedur / standar / aturan yang dijadikan acuan dalam bekerja, namun kadang kala tidak semua permasalahan atau proses kerja ada standarnya. sehingga seringkali muncul masalah-masalah sepele diluar kendali kita. Jika hal ini dibiarkan maka bisa menimbulkan masalah baru ataupun pemborosan bagi perusahaan. Untuk menghindari hal tersebut diperlukan pembakuan / standarisasi sederhana yang dikenal dengan One Point Lesson.

Setiap karyawan di dalam organisasi dapat berkontribusi dalam membuat OPL. Penerapan OPL ini akan menunjang penerapan program seperti Lean Management, Just In Time (JIT), Total Quality Management (TQM), Total Productive Maintenance (TPM).

One Point Lesson (OPL) adalah dokumen yang menjelaskan secara visual dan singkat dalam satu poin. Adapun tujuan OPL adalah sbb :
  1. Mempertajam pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaan dan ketrampilan dengan mengkomunikasikan informasi mengenai suatu masalah spesifik dan improvement.
  2. Mudah dalam berbagi informasi penting secara tepat pada saat diperlukan.
  3. Meningkatkan kinerja kelompok.
Dalam pembuatan OPL harus mencakup beberapa syarat diantaranya adalah :
  • Presentasi secara visual singkat dalam satu point
  • Penjelasan secara rinci dalam satu atau dua halaman
  • Didukung oleh diagram, foto atau gambar
  • Dibuat dan digunakan pada poin kebutuhan 
Secara garis besar OPL dibagi menjadi tiga jenis dan masing-masing jenis mempunyai tujuan yang berbeda, ketiga jenis tersebut adalah :
  1. Pengetahuan Dasar
  2. Improvement
  3. Ketidaknormalan / Kasus gangguan
1. Pengetahuan Dasar
OPL ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan sosial. Memastikan bahwa anggota kelompok memiliki pengetahuan yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan atau berpartisipasi di dalam kegitan improvement.

2. Improvement
OPL ini berupa ringkasan penjelasan dari konsep, isi dan hasil improvement yang dihasilkan dari suatu kegiatan kelompok untuk membantu kelompok lain dalam membuat improvement serupa.

3. Ketidaknormalan
OPL ini menggunakan contoh nyata dari kerusakan, cacat, dan ketidaknormalan lainnya yang menggambarkan bagaimana mengidentifikasi dan atau menghindari masalah ditempat kerja. OPL jenis ini akan lebih efektif jika dikeluarkan setelah terjadi masalah, ketika masalah tersebut masih segar dalam ingatan semua orang.


Beberapa contoh penerapan OPL diarea kerja :
Mutu - Quality
  • Material cacat atau produk cacat
  • Penyebab dan pencegahan terhadap cacat
  • Spesifikasi dari material atau produk
Persediaan - Inventory
  • Spesifikasi pengendalian persediaan bahan
  • Spesifikasi pengendalian persediaan produk
Peralatan produksi - Equipment operation
  • Pergatian proses / produk
  • Urutan startup
  • Urutan shutdown
  • Prosedur perawatan dan pembersihan
Keselamatan - Safety
  • Metode penghentian darurat
  • Standar keselamatan penggunaan peralatan dan pengoperasian mesin
  • Metode yang handal untuk mencegah kecelakaan
source: cakrawijaya.com

    2 komentar: